Jumat, 03 April 2009

Jangan Jadi Lilin !


Dunia terlalu naif memandang kebahagiaan. Begitu banyak pameo bersliweran yang mengatakan "aku bahagia jika engkau bahagia" hahaha, such a lil bullshit.

Bagaimana orang bisa membahagiakan orang lain jika dirinya sendiri jauh dari kata bahagia?

Yang ada hanyalah keterpura-puraan, full of hipocrity. Bibirnya menyunggingkan senyum simpul sementara hatinya menangis menyisakan lubang menganga.

Kehidupan yang normatif telah mengajarkan kita bagaimana berlaku normal. Di setiap sudut kehidupan selalu ada tatacara dan hukum yang mengaturnya. Di level profesional pun selalu diikat dengan SOP dan kode etik. Sebagai contoh sederha di dunia penerbangan misalnya, Ketika kita berpergian dengan pesawat pun, flight attendant selalu melaksanakan SOPnya, memberikan briefing tentang tatacara dan aturan penerbangan. Salah satunya adalah dalam hal jika terjadi turbulensi dimana tekanan kabin mendadak ngedrop sehingga masker oksigen jatuh dari atas. Disitu diperintahkan para orang tua untuk memakai masker oksigen sendiri sebelum membantu memakaikannya pada anaknya. Salah satu gambaran lagi jika terjadi kondisi pesawat akan mendarat darurat di perairan, maka para pramugari pun mengarahkannya supaya para orang tua mengambil life vest yang ada di bawah kursi untuk dipakainya sebelum dia memakaikan pelampung yang lain untuk anaknya.

Pelajaran apa yang bisa kita peroleh di atas? Itu hanyalah hal sederhana dan ma'fum. Kita bisa menolong orang lain, even yang sangat kita cintai hanya jika kita dalam kondisi "SIAP". Sebegitu pula kita bisa membahagiakan orang lain, tatkala kita sendiri sudah "cukup bahagia".

Fenomena menarik yang lain bisa kita dapatkan dari proses terbakarnya lilin. Lilin begitu bodoh (baca : sebagian besar orang "naif" menyebutnya mulia) rela menghanguskan dan menghabiskan dirinya demi menerangi kegelapan disekitarnya. Bukan hal seperti itu yang diharapkan oleh Tuhan. Bukan lah pengorbanan itu berbanding lurus dengan suicide dan kepasrahan yang lemah.

Kebahagiaan adalah bersumber dari diri sendiri. jangan lah sekali-kali kalian menyandarkan kebahagiaan pada yang lain, karena jika demikian maka bersiap-siaplah untuk kecewa, sakit hati dan ditinggalkan. Bahagiakan dirimu dengan menghargai, menghormati, dan mengembangkan diri.

Bahagiakan dirimu, niscaya sinar kebahagiaanmu akan berpendar membahagiakan sekelilingmu!

2 komentar:

-i- mengatakan...

hahahaha.. aku LiLiN.. thats why my id is -i- :p

Kiki mengatakan...

oo itu toh kamsudnya i ? ic2,,,

Posting Komentar