Senin, 15 Juni 2009

Demokrasi ala Majapahit

Masih inget pelajaran sejarah tentang kerajaan Majapahit, kawan?

Yaa... tepat sekali, Kita begitu bangga dengan kejayaan majapahit dan penyatuan nusantara. Mereka berjaya ketika mempunyai Patih bernama Gadjahmada yang terkenal dengan sumpahnya yaitu "Amukti Palapa". Kita semua tau kebijakan politik, pendekatan kekuatan maritim, dan perekonomian agraris. Semua adalah gadjahmada yang mengkonsep. Tapi hebatnya raja majapahit (Hayam wuruk) tidak merasa dilangkahin, tersinggung, apalagi muncul ketakutan kalau2 tahtanya bakal direbut. Gadjahmada adalah mahapatih yang mempunyai visi raja! Rakyat majapahit adalah rakyat yang cerdas, berperadaban tinggi dan bermartabat.

Pertanyaan menggelitik muncul.... “Seandainya di jaman majapahit sudah ada demokrasi (PEMILU CAPRES), siapakah yang bakal dipilih oleh rakyat secara langsung yang layak menjadi raja?” Apakah Gadjahmada? Ataukah Hayam Wuruk?
Pasti semua bakal menjawab Gadjahmada yang layak dipilih menjadi Raja. Toh Hayam wuruk menjadi Raja hanya karena sistem feodal dimana dia adalah pewaris tahta (anak dari Raden Wijaya).
Sekarang bandingkan jaman kerajaan majapahit dengan pemerintahan sekarang!.Apakah kita yang notabene mengenal demokrasi masih berpikiran feodal? masih dibutakan dengan batasan sosok…pencitraan… dan figure…., sekerdil demikian kah kawan?


^^Mencoba berfikir kritis, cerdas dan bermartabat ^^




*thanks mas bayu masukannya..

2 komentar:

Kiki mengatakan...

scara negara kita negara demokrasi, bukan monarki, jd basi bgt d yg hanya mengandalkan kekuasaan smata tanpa SDM yg punya IQ, EQ & SQ yg bagus. Org cari kerja aja seleksinya ampun2an, apalg wat jd pemimpin negri,,pliss deh,,,

de Messenger mengatakan...

Jadi lanjutkan atau lebih cepat lebih baik ky? :(

Posting Komentar