Kamis, 05 November 2009

Respect The Others



Dunia makin kejam.............!

Semakin susah kita jumpai orang yang saling hormat dan menghargai. Kesewenang-wenangan, arogansi kerap kali dilakukan baik dari orang berkuasa bahkan juga dilakukan oleh orang kecil yang tidak sedikitpun layak untuk berbuat sombong.
Bagaimana bisa orang mengaku rakyat kecil, wong cilik,hidup miskin dan tidak mampu membeli susu untuk anaknya...sedangkan dia hidup dengan merokok? Itu namanya dzalim !!!

Jangankan mengucapkan salam, kepala pun sesegera mungkin dipalingkan tatkala ketemu dengan orang yang kurang beruntung. (lebih lagi berpikiran takut kalo dimintai sedekah).
Betapa arogannya orang tua yang tidak bisa diberikan masukan dari anak muda hanya karena dia merasa lebih tua? sebagaimana bebalnya anak muda atas nasehat dari orang tua sambil bergumam Bapak kolot!

Kemanakah rasa respek itu menghilang?

Aku selalu teringat dengan kemasyuran dan keluhuran budi Imam Hasan al Basri, (semoga rahmat Alloh senantiasa kepadanya). Beliau memberikan ketauladanan yang nyata kepada kita. "Jika beliau bertemu dengan orang yang lebih tua, maka beliau sangat hormat dan segan karena dalam benaknya ( orang ini lebih tua, berarti dia jauh lebih banyak amal kebajikannya dan jauh lebih banyak ilmu daripadanya)" "Tapi apa yang terjadi tatkala beliau bertemu dengan anak kecil atau pribadi yang jauh lebih muda dari dia? Maka beliau akan sangat menghargai dan menyayanginya, karena dalam benaknya ( anak ini lebih muda, berarti dia jauh lebih suci daripadaku karena dia jauh lebih sedikit berbuat dosa dan salah daripada aku )".

Bagaimana dengan kita?
Kita begitu hobby merendahkan, melecehkan orang lain, begitu angkuhnya untuk berani meminta maaf dan mengoreksi kesalahan sendiri...Kita selalu ingin merasa superior dibanding yang lain, trabas sana trabas sini tanpa mengindahkan maqam masing2.
Respect the others, duduk sama rendah berdiri sama tinggi. sapa menanam kebaikan pasti bakal menuai kemuliaan. Hargailah orang lain, karena itu menunjukkan seberapa besarkah engkau menghargai dirimu sendiri !

Mahalnya Silaturahim


Dalam dunia yang serba modern dan instant sekarang ini telah membuat sisi kemanusian (mulai) terkikis. Kepandaian telah menjadikan manusia sombong, kesuksesan telah membuat manusia menyepelekan. sebagai contoh, dengan adanya telpon/email, maka begitu mudahnya informasi dan komunikasi berlangsung. Anytime anywear, thats great discovery...tapi tahukah apa dampak negatif yang mungkin secara tidak sadar kita alami? "SILATURAHIM", tatap muka, menjadi hal yang begitu mahal dilupakan yang harus dibayar dengan adanya inovasi tersebut. Meskipun ada yang bilang silaturohim tetap bisa berlangsung, kan bisa lewat suara, kan ada video call...itu semua adalah justifikasi bagi orang yang (sok) sibuk dan menggampangkan. Padahal hal itu tetap saja menjauh dari esensi dasar, yaitu bertatap muka, berjabat tangan dan berpelukan. Bagaimana jika hal ini terjadi dalam keluarga? cukupkah hal ini sebagai penghormatan dan wujud rasa cinta kepada ibu-bapak yang masih ada nun jauh di sana?

Kadang kita sudah merasa cukup dan merasa bangga (ditengah kesibukan kita) memberikan sedikit uang kepada ibu-bapak sebagai tanda bakti, atau hanya sebatas menelpon menanyakan kabar. Tapi sebenarnya bukan itu yang diharapkan dari orang tua... Keberhasilan anak adalah kebanggan orang tua, tetapi kehadiran anak di depan mata yang mencium tangan serta mengecup dahi adalah jauh lebih diharap dari semua harta yang diberi. Aku pun merasa demikian, Aku merantau jauh dari kedua orang tua...kehadiran kita adalah laksana embun penyejuk di siang hari nan terik. Senyum pun merekah, ekspresi kegembiraan begitu tulus terlontar tatkala kita bisa bertatap dari dekat. Kadang setelah dekat dengan mereka, aku pun serasa tidak ingin lagi pergi untuk meninggalkannya. aku merasa hidupku adalah bersama mereka, aku merasa berdosa jika aku mengecewakan dan menyia-nyiakan mereka tatkala masih hidup. Seringkali terpikir dalam benak untuk meninggalkan pekerjaan aku selama ini demi bisa mendekat dengan orang tua dan melayani mereka, entah dengan berdagang di dekat rumah atau menjadi pegawai pemda di daerah asal.

Ibu-Bapak adalah kedua makhluk Tuhan yang paling sempurna di hadapanku. Mereka adalah segalanya yang ada di dunia ini. Kita tidak akan bisa menjadi seperti sekarang ini tanpa doa dan kasih mereka. wajarlah bila Rasul pun bersabda Ibu...Ibu..Ibu,...baru kemudian bapakmu, begitu pula wajarlah jika ridho orang tua adalah ridhlo Alloh. Dan sangatlah juga beralasan ketika surga itu berada di telapak kaki ibu...! Meskipun kita menguras keringat, menimbun harta dan menyerahkan semuanya kepada orang tua, hal itu tidak akan bisa mengganti kasih mereka kepada kita. Berbahagialah yang masih mempunyai kedua orang tua di dunia, jangan kecewakan mereka, berikanlah yang terbaik sebisa mungkin... bagi yang sudah ditinggalkan, kirimkanlah doa atas mereka...karena anak yang soleh yang mendoakan orang tua adalah sebaik-baik amal jariyah bagi mereka.

Ibu, bapak..., banyak sekali dosaku, maafkan aku...aku sangat mencintaimu dan akan selalu merindukanmu :)