Sabtu, 02 Juni 2018

JOKOWI & ANIES YANG SELALU (dianggap) SALAH

JOKOWI & ANIES YANG SELALU (dianggap) SALAH. ASN harus netral, ASN juga harus mencerdaskan rakyat dari kedunguan yang berkelanjutan... Kenapa harus mencintai makhluk dengan berlebihan? dan ihwal apa yang membuat kita saling membenci melampaui batas? Bukankah Tuhan kita mengajarkan berbuat adil dan menjadi ditengah-tengah? Ketika semua belajar Al Ma'idah: 51, maka harusnya juga mengamalkan Al Ma'idah: 8 Allah SWT berfirman: يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُونُوا قَوّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَئَانُ قَوْمٍ عَلٰىٓ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوٰى ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ "Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah KEBENCIANMU terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. BERLAKU ADIL-lah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ma'idah: 8 ) Di surat lain, Allah juga menyatakan: لِّتَكُونُواْ شُهَدَاء عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيداً “Dan demikianlah kami jadikan kamu sekalian (umat Islam) UMAT PERTENGAHAN (adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) manusia umumnya dan supaya Allah SWT menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) kamu sekalian.” (Al-Baqarah: 143) Berbuat wajarlah: وَالَّذِينَ إِذَآ أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا "Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka TIDAK BERLEBIHAN, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya SECARA WAJAR," (QS. Al-Furqan: 67) Ketika kita masih mempertontonkan nafsu saling hujat dan nyinyir tanpa dasar (boro2 ngasih solusi) terhadap pemimpin kita, ...itu sebenarnya ikut ajarannya siapa? Gusti yang mana? Allah tegas memerintahkan: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ “Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri (PEMIMPIN) di antara kamu.” (QS. An Nisa: 59) Bahkan ketika pemimpin itu adalah seorang budak sekalipun: أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّوَجَلَّ , وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكَ عَبْدٌ “Saya (Rasululluh SAW) memberi wasiat kepada kalian agar tetap bertaqwa kepada Allah ‘azza wa jalla, TETAP MENDENGAR dan TAAT walaupun yang memerintah kalian seorang HAMBA SAHAYA (budak)”. (HR. Abu Daud). Kalo pemimpin alpha, dan kalo tidak bisa menasehati dengan cara yang baik, maka kita mintakan doa kepada Allah. Bukan lah malah mengumbar aibnya. Selama pemimpin tidak dzalim, tidak maksiat, dan tidak melarang kita dalam menjalankan syariat...maka kita harus sami'na wa atho'na. Pun demikian, pemimpin hanyalah MakhlukNya. Jangan mencintai dan atau membencinya secara berlebihan. Terlalu mencinta bisa kecewa, terlalu membenci bisa jadi dia lebih baik dari kita. Hanya Allahlah paling kuat ikatan janjinya dan tidak akan mengecewakan hambaNya. احبب حبيبك هوناما، عسى ان يكون بغيضك يوماما وابغض بغيضك هونا ما، عسى ان يكون حبيبك يوماما “Cintailah kekasihmu (secara) sedang-sedang saja, siapa tahu disuatu hari nanti dia akan menjadi musuhmu; dan bencilah orang yang engkau benci (secara) biasa-biasa saja, siapa tahu pada suatu hari nanti dia akan menjadi kecintaanmu” (HR. Turmidzi). Mungkin menurut sebagian dari kita beliau-beliau belumlah ideal bahkan mungkin dianggap tidak baik, tetapi sadarlah bahwa Allah Maha Tahu yang terbaik buat kita. Sebagaimana peringatan Allah: ... فَعَسٰىٓ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا "... (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya" (QS. An-Nisa': 19) Kalau tidak bisa berkata baik, maka ada baiknya diam. Semoga Allah SWT menyalakan hati dan menajamkan akal kita. Amiin. *Saya muslim Indonesia, saya warga Jakarta. Pak Jokowi Presiden saya dan Pak Anies Gubernur saya. #17Ramadhan1439H

0 komentar:

Posting Komentar