Sabtu, 26 Desember 2009

Syair untuk Ibu


Ingatkah?
Sembilan bulan lebih kita berada di perutnya, menjadi parasit baginya, memberatkan langkah dan pikirnya, menjauhkan tidur lelapnya, menimbulkan rasa was-was dan khawatir tiap harinya.

Sadarkah?
Kematiannya sedekat urat leher dari kepalamu ketika dia melahirkanmu. Sungguhpun jika hanya ada pilihan kamu atau dia yang harus diselamatkan, dia mengorbankan dirinya demi kehidupanmu.

Pikirkan!
Dia menyapihmu selama 1 s.d 2 tahun, merawatmu dengan penuh kasih sayang dan harap, memberimu asi tanpa rasa lelah, terbangunkan oleh tangismu karena lapar di setiap saat kapan pun itu dan tiada pernah mengeluh.

Rasakan!
Dia begitu cinta dan bangga denganmu. Tumbuhkembangmu dari balita sampai dengan keberhasilanmu saat ini tak lepas dari buah doa'nya di sepanjang waktu. Dorongan dan motivasinya untuk maju, menjadi lebih baik, dan berhasil dalam kehidupan. Dia begitu ikhlas dan tiada pernah terlintas untuk dibalas kembali olehmu.

Renungkan!
Apa yang telah kamu perbuat untuknya?
Pernahkah engkau menyakiti dan mengecewakannya?
Pernahkah engkau acuh dan bergumam tatkala dia menasihatimu?
Sudahkah engkau mohon ampun kepadanya?
Sudahkah engkau berikan yang terbaik untuknya?
Terkirim do'a kah darimu kepadanya dalam setiap akhir sholatmu?
Cukupkah yang engkau berikan dibandingkan dengan kasih dan sayangnya kepadamu?

Dia adalah Ibu..., Ibu..., dan Ibu mu....!
Dalam tiap tetes matanya adalah ijabah atas doa2nya untukmu.
Di telapak kakinya lah surga disematkan oleh Sang Pencipta.
Keridhloannya lah yang membuat Tuhan juga ridhlo akan tutur dan sikapmu.

Menangislah, karena dalam setiap butir air mata bisa menghapus dosamu!
Jika dia masih hidup, berbaktilah, jangan kecewakan dia, berilah dia yang terbaik sampai akhir hayatnya.
Jika dia udah tiada, berdoalah, karena doamu adalah amal jariyah yang akan selalu mengalir memenuhi pundi2 amalnya dan mohon ampunkan atas segala khilaf dan doanya.

Alloh Maha Tau, sungguh pun kita tidak akan pernah bisa membalas semua amal baktinya sampai akhir hayat kita.
Dan Alloh Maha Pemurah, hingga kita diberi kebebasan dan peluang berdoa untuk menjadi amal serta meringankan segala dosanya.
Bukankah anak sholeh adalah anak yang selalu mendoakan kedua orang tuanya?
Mulailah dari sekarang dan untuk selamanya...

Aku mencintaimu Ibu, lebih dari apapun yang ada di dunia ini.
Maafkan aku Ibu dan teruslah berdoa untukku.
Semoga aku bisa menjadi anak sholeh yang menjadi kebanggaanmu.
Allohumma amiien.

0 komentar:

Posting Komentar